Posts

Zakat Goes To Campus : Peran Milenial Sebagai Penggerak Zakat

Image
Oleh : Syaiful Rizan Z akat dalam perspektif Islam adalah diproyeksikan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Langkahnya yaitu dengan cara mengumpulkan sebagian harta orang kaya ( muzakki ) dan memberikannya kembali kepada orang-orang fakir dan miskin ( mustahik ). Sehingga dengan zakat tersebut terciptalah masyarakat yang sejahtera dan berdaya. Berdasarkan penelitian baru-baru ini dari Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ) Pusat Kajian Strategis (Puskas) Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), menghasilkan potensi zakat nasional sebesar Rp. 233,8 triliun. IPPZ merupakan alat ukur perhitungan potensi zakat suatu wilayah yang mencakup seluruh potensi objek zakat. IPPZ terdiri dari 7 (tujuh) komponen utama, yaitu diantaranya potensi zakat pertanian, zakat peternakan, zakat uang, zakat penghasilan, dan zakat perusahaan. Potensi zakat terbesar terdapat pada dimensi zakat penghasilan yang mencapai Rp. 139,07 triliun atau 59,5 persen dari total potensi zakat nasional. Potensi z

Kreatifitas : Alternatif Mengatasi Pengangguran

D alam obrolan ringan reuni kecil teman-teman se angkatan beberapa hari yang lalu, banyak yang kita perbincangkan. Mengenang masa kuliah dulu, berorganisasi bahkan sampai mengenai pekerjaan masing-masing. Seorang teman cerita tentang pekerjaan seorang teman yang lain, berprofesi sebagai pelayanan jasa pengangkut sampah. Pekerjaan itu ia lakukan setiap hari di beberapa tempat menyusuri komplek perumahan/ruko/pasar yang ada di Kota Pontianak ini. Saya tidak bermaksud mengekspose profesi seseorang apalagi teman sendiri, tetapi yang menarik bagi saya adalah mental berwiraswasta dengan mengandalkan kreatifitas yang ada. Sebagian dari kita mungkin berpikir, bahwa pekerjaan pengangkut sampah itu rendahan dan kotor, pekerjaan yang dilakukan oleh orang yang berpendidikan rendah, terbelakang secara ekonomi dan mungkin sebagai pilihan terakhir rasa putus asa terhadap peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak dari itu, tetapi ini beda, ia seorang sarjana. Ditengah persaingan untuk

Marhaban Ya Ramadhan

“ Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa di bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada malam itu juga terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang telah Allah haramkan dirinya dari mendapatkan kebaikan di malam itu, maka (kebaikan) pun diharamkan untuknya.”  (HR. Ahmad) Seluruh umat Islam kini menyerukan “ Marhaban Ya Ramadhan, Marhaban Ya Ramadhan ", Selamat datang Ramadhan, Selamat datang Ramadhan. Di masjid-masjid, musholla-mushola, koran-koran, stasiun televisi, radio dan di berbagai mailing list, juga ucapan-ucapan melalui Sort Massage Service (SMS), ungkapan selamat datang Ramadhan tampil dengan berbagai ekpresi yang v ariatif. Ibnu Rajab Al-Hambali berkata, Hadits di atas merupakan sumber awal munculnya tradisi untuk saling memberikan ucapan selamat, serta bergembira dalam menyambut kedatangan bulan Ramadhan dan

Ramadhan : Membumikan "5M"

Image
B ulan Ramadhan merupakan bulan Al-Qur’an. Pada bulan inilah Al-Qur’an diturunkan oleh Allah SWT, sebagaimana dalam firman Allah yang artinya “ Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang bathil) ..” (Al-Baqarah : 185) Dr. Abdul Aziz Kamil (2008) di dalam bukunya “Ramadhan Sepenuh Hati, Agar Anda Terlahir Kembali”, menyatakan bahwa tujuan yang paling agung dari ibadah shaum adalah membersihkan pikiran agar dapat memahami Al-Qur’an. Hal ini menurutnya disebabkan setelah Allah membicarakan kewajiban shaum dalam firmannya (Al-Baqarah : 183), datanglah pembicaraan mengenai turunnya Al-Qur’an pada bulan Ramadhan (Al-Baqarah : 185). Sehingga pengkhususan Ramadhan sebagai bulan shaum itu adalah demi Al-Qur’an. Dan dari sinilah, dapat kita pahami eksistensi bulan Ramadhan dan bahwa shaum itu demi Al-Qur’an sehingga tidak mengherankan bila Ramadha

Bersabar dalam Berhaji

Image
Tidak lama lagi, kita akan memasuki bulan Dzulqaidah tahun 1435 Hijriah. Dimana di bulan ini merupakan Miqat Zamani (batas waktu melaksanakan haji) bagi umat Islam di seluruh dunia untuk melaksanakan rukun Islam kelima yakni Haji.    Ibadah haji memerlukan persiapan fisik dan mental yang sungguh-sungguh. Bayangkan kurang lebih sekitar 4 (empat) juta umat Islam berkumpul di waktu dan tempat yang sama untuk melaksanakan ritual ibadah dan ziarah di dua kota suci (haramain) yakni Mekkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawwarah. Pergerakan manusia (mobilisasi) terbesar sepanjang sejarah tentu memerlukan kesabaran luar biasa bagi jemaah haji, mengingat rentan timbulnya masalah-masalah baik mengenai pelayanan umum, transportasi, akomodasi, konsumsi maupun pada saat pelaksaaan ibadah, semenjak dari pemberangkatan di tanah air sampailah ke tanah suci Mekkah dan Madinah dan juga sekembalinya jemaah haji ke tanah air. Haji : Ujian Kesabaran Memang benar jika banyak yang mengatakan bah

Catatan Perjalanan Ibadah Umrah (- 9 -)

Image
Pelaksanaan Ibadah Umrah dan Estetika Hotel Zam-Zam Tower Hotel Zam-Zam Tower Sabtu, 3 Maret 2012, sekitar pukul 21.00 waktu setempat, kami tiba di Kota Mekkah. Dari kejauhan telah nampak sebuah bangunan menjulang tinggi yang sangat megah, menjadi petunjuk keberadaan Masjidil Haram di segala penjuru, yakni Hotel Zam-Zam Tower. Hotel terbesar dan termewah di Kota Mekkah, dengan ketinggian puncak mencapai 601 m (1.972 kaki) ini dirancang oleh para arsitek dari Dar Al Handasah Architects dan pelaksanaan pembangunannya dilakukan oleh Saudi bin Ladin Group. Untuk menginap rombongan kami dipecah menjadi dua, sebagian di Hotel Zam-Zam Tower dan sebagian lagi di Hotel Dar Al Eiman Royal, yang berada tepat di sebelah kanan Hotel Zam-Zam Tower jika menghadap ke Masjidil Haram. Alhamdulillah, saya menempati lantai 6 kamar 615 Hotel Zam-Zam ini. Bangunan hotel tertinggi di Arab Saudi dan tertinggi kedua setelah Burj Dubai di Dubai, Uni Emirat Arab ini dapat menampung 100.000 orang. Di pun

Catatan Perjalanan Ibadah Umrah (- 8 -)

Image
Miqat di Bir Ali Pagi itu, Sabtu 3 Maret 2012, setelah menunaikan sholat subuh berjamaah di Masjid Nabawi, seperti biasa kami sarapan pagi di hotel Wassel Al-Reem, tempat kami menginap. Informasi dari tour guide kami, bahwa barang-barang bawaan seperti koper besar dan tas tentengan, siap berada di depan kamar masing-masing, karena pada siang hari ba’da Dzuhur kami akan meninggalkan Kota Madinah Al-Munawwarah yang penuh kedamaian ini menuju Kota Mekkah Al-Mukarramah yang menjadi pusat pelaksanaan rukun haji atau umrah. Tiga hari di Kota Madinah begitu singkat. Baru saja rasanya saya dan rombongan tiba di kota Nabi ini, ba’da Dzuhur sudah harus meninggalkannya. Belum puas merasakan keindahan dan keramahan kota ini, rindu pada suasana Masjid Nabawi yang indah, berdo’a dan khusu’ di Raudhah, ziarah ke makam Rasulullah, yang hanya dapat saya lakukan selama tiga hari. Sangat singkat rasanya jika dibandingkan pada saat saya bertugas dulu (musim haji 2009) selama 77 hari di kota ini.

Catatan Perjalanan Ibadah Umrah (- 7 -)

Image
Keajaiban Jabal Magnet Bersama bg. Yusuf di Jabal Magnet Setelah menunaikan sholat Jum’at (2 Maret 2012) di Masjid Nabawi, rombongan jamaah umrah kami beristirahat sejenak sambil menunggu waktu shalat ashar tiba untuk melanjutkan perjalanan tour  menuju Jabal Magnet. Jabal Magnet terletak di daerah Manthiqothul (Mantiqo) Baidho di luar wilayah haram, kawasan ini ditempuh sekitar 40 menit dari pusat Kota Madinah. Untuk mengakses ke arah Jabal Magnet melalui hamparan pasir, pepohonan dan berbatu menambah keindahannya. Konon Jabal Magnet ini merupakan pusat magnet terbesar di dunia, hal ini dirasakan dari daya magnet terhadap mobil yang dalam posisi perseneling netral, mobil dapat melaju kencang sampai 120 km/jam. Sebaliknya yang melintas menuju di Jabal Magnet akan terasa berat, karena terjadi arus tarik menarik. Tour guide kami, ustadz Ahmad Jalis menerangkan bahwa Jabal Magnet ini ditemukan secara tidak sengaja oleh seorang Arab Badui. Saat itu, si Arab ini menghentikan mo

Catatan Perjalanan Ibadah Umrah (- 6 -)

Jabal Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Tujuh Setelah menghabiskan waktu sekitar 45 menit berada di kebun kurma Madinah, kami bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Jabal Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Tujuh. Karena waktu sholat Jum’at yang semakin dekat, bis yang membawa rombongan kami tidak berhenti, hanya melewatinya saja. Pengetahuan tentang sejarah Jabal Uhud, Masjid Qiblatain dan Masjid Tujuh hanya kami dapatkan dari penjelasan tour guide kami.   Jabal Uhud, letaknya kurang lebih 5 km dari pusat kota Madinah. Di bukit inilah terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Mekah. Dalam pertempuran tersebut gugur 70 orang syuhada di antaranya Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Nabi Muhammad SAW. Kecintaan Rasulullah SAW pada para syuhada Uhud, membuat beliau selalu menziarahinya hampir setiap tahun. Untuk itu, Jabal Uhud menjadi salah satu tempat penting untuk diziarahi. Pada saat melewati Masjid Qiblatain, tour guide kami mengatakan bahwa pad