Catatan Perjalanan Ibadah Umrah (- 1 -)
"Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu, ya Allah"
“Labbaika allahumma labbaika, labbaika
laa syariika laka labbaika,
innal hamda wanni’mata laka walmulka
laa syariika laka..”
Alhamdulillah, bersyukur kepada Allah SWT, pada tanggal 29
Februari 2012 yang lalu saya berkesempatan melakukan ibadah umrah bersama
rekan-rekan di Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf. Ini merupakan
kedua kalinya saya menjejakkan kaki di dua tanah haram kota suci, Madinah
Al-Munawwarah dan Mekkah Al-Mukarramah.
Perjalanan ini dimulai pada pagi hari Rabu, 29 Februari 2012
pukul 06.30 WIB, berkumpul di Bandara Supadio Pontianak. Saya, pagi itu agak sedikit terlambat. Tampak Bapak Kakanwil beserta keluarga, Bapak Kabid Hazawa serta teman-teman lainnya juga sudah menunggu di lobby bandara Supadio. Perjalanan umrah kami
di handle oleh bapak H. Kholil sebagai pembimbing/perwakilan travel Diva Wisata
Surabaya di Kota Pontianak, yang spesialis melayani haji plus dan umrah.
Rombongan kami berjumlah 28 orang dan bergabung dengan jamaah Kota Pontianak
lainnya berjumlah 45 orang.
Penerbangan domestik kami menggunakan pesawat Lion Air, transit
menuju terminal 2F bandara Internasional Soekarno Hatta. Selama kurang lebih 3
jam menunggu akhirnya rombongan dapat melanjutkan penerbangan ke Jeddah
menggunakan pesawat wide body Boing 747-400 Viar Lion Air berangkat pukul 12.25
(local time) dari Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, Tangerang Banten.
Jarak tempuh 7.980 km antara Jakarta-Jeddah, dilalui selama kurang lebih 9 jam.
Saya sempat berbincang-bincang dengan mas Taufik Ismail, salah satu kru
pesawat, bahwa pesawat Boing 747-400 Viar Lion Air dengan panjang 70 m, lebar
badan tengah 10 m dan lebar sayap 60 m ini buatan Amerika Serikat keluaran
tahun 1989. Dengan konfigurasi dua dek berkapasitas 506 penumpang, yakni 22
seat kelas bisnis dan 484 seat kelas ekonomi, 14 orang kru (pramugari) dan 3
orang co-pilot pesawat.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, tibalah
kami di Bandara King Abdul Aziz, Kota Jeddah pukul 16.52 waktu Saudi Arabia
atau pukul 20.52 waktu Indonesia Barat (WIB). Waktu di Jakarta lebih cepat 4
jam daripada waktu di Jeddah. Sambil menunggu proses imigrasi dengan antrian
yang cukup panjang, saya dan rombongan sempat mendokumentasikan kemegahan dan
ketertiban di Bandara King Abdul Aziz yang sangat berbeda dibandingkan dengan
Bandara Soekarno Hatta di Jakarta. Pukul 20.00 waktu setempat bus full AC
membawa rombongan kami menuju Kota Madinah Al-Munawwarah yang ditempuh selama
5-6 jam.
Bersambung..!!
Comments
Mau otodidak gak nie..!!